Kamis, 31 Mei 2012

MARHENISME

llhoo ternyata
Pak MArhaen adalah kerinduan Soekarno untuk menciptakan, tatanan masyarakat mandiri, rakyat yg mandiri, tidak tergantung kpd kapital asing. Prinsip ekonomi kerakyatan sangat kental di sini. Jika tiap2 keluarga petani bisa mencukupi kebutuhan sendiri, akan tercipta ketahanan rakyat (pangan, kebutuhan pokok dll) yang solid. So jika ada krisis global, rakyat kita tdk tergoyahkan, krn sdh mencukupi kebutuhan sendiri (walaupun pas2an) bagaimana meningkatkan spy tdk pas2 an ? itulah tgs pemerintah yg berpihak kpd rakyat, melalui kebijakan2 yg berpihak kpd rakyat tentunya.
kunci utama masyarakat indonesia untuk bangkit dan lebih maju adalah dengan bersuadaya sendiri,serta memanfaatkan sumberdaya dan kelemahan lingungan sekitarnya
kreatif,respek,dan tidak berprilaku konsumtif 
# kreatif yg di maksud adalah jeli dalam mencari peluang pemberdayaan lingkungan sekitar.baik prospek lingkungan atau pun kelemahan lingkungan kita

MINAT PEMUDA TERHADAP PERTANIAN

MENGERIKAN SEKALI

pemuda desa sebagai generai penerus yang tidak mencintai kegiatan pertanian merupakan akibat dari kesalahan orang tua yang mengabaikan penanaman budaya cinta pertanian kepada anak-anak mereka sejak masih kecil. Kiat-kiat khusus untuk menanamkan budaya cinta lingkungan kepada anak-anak pedesaan antara lain : pertama, perkenalkan kepada anak-anak kita tentang pertanian, sejak mereka berusia lima tahun. Kedua, bangun diskusi bersama anak-anak di sela-sela aktivitas pertanian. Di sawah merupakan tempat diskusi yang paling efektif untuk mendidik dan membangun diskusi bersama anak tentang hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan di sekitarnya.

Kita dapat memberitahu kepada anak-anak tentang apa yang kita lakukan di sawah atau di kebun, mengapa harus melakukan demikian, apa tujuannya, dsb. Apalagi hal- hal seperti ini mungkin tidak mereka dapatkan di sekolah. Ketiga, belajar memberi tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam aktivitas pertanian sesuai kemampuan mereka. Karena sudah terbiasa dengan bermain di sawah maka anak-anak lebih cenderung menghabiskan waktu bermain mereka bersama rekan- rekan seangkatannya di sawah.

Anak-anak sebaiknya dibiasakan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatannya di sawah. Saat mereka berumur 8-9 tahun mereka diberi tanggung jawab untuk mengantarkan makanan oleh ibu mereka ke sawah. Ketika mereka berumur 11 tahun, mereka diminta menghalau burung-burung saat padi sudah mulai menguning. Tanggung jawab ini mereka lakukan dengan senang hati, tanpa terpaksa, karena disamping mereka menjalankan tugas mereka, kegiatan bermain mereka tidak pernah terganggu.

Keempat, Orang tua berperan sebagai “guru” bagi anak- anak baik di dalam maupun di luar rumah. Mengajar anak bukan semata-mata tugas seorang guru di sekolah. Tiada hari tanpa kerja. Orang tua harus selalu menanamkan nilai bahwa kerja di kebun dan di sawah merupakan suatu keharusan. Kita ini hidup dari ”tanah” meninggal pun ke ”tanah”. Karena itu, orang tua sebaiknya selalu mengajar dan mendidik anak-anak sendiri baik di rumah maupun di luar rumah. Di dalam rumah, orang tua mengajarkan untuk harus terlibat melakukan apa saja yang mereka mampu lakukan.

Di luar rumah, orang tua mengajarkan agar tidak ikut-ikutan meniru gaya hidup teman-teman lain yang ekonomi orang tua mereka mampu. Orang tua selalu menasehati pemuda desa bagaimana menjadi anak yang bertanggung jawab, tidak membuat orang tua kesal, dll. Dengan demikian, nasib generasi mendatang sedikit tidaknya ditentukan oleh apa yang kita wariskan dan tanamkan kepada mereka sejak saat sekarang. Memimpikan suatu generasi muda yang mencintai budaya pertanian sudah semestinya dilakukan mulai sekarang.

Kita selaku pemegang tongkat estafet pertanian saat ini mesti melihat diri kita sebagai pelaku pertanian saat sekarang dan melihat anak-anak kita sebagai pelaku dan pemegang tongkat estafet pertanian di waktu yang akan datang sesudah kita. Bila hal demikian disadari maka persoalan semakin pudarnya minat generasi penerus terhadap pertanian di desa yang sudah mulai terasa saat ini tidak akan terjadi. Karena itu komitmen dan tekad kita selaku mitra masyarakat untuk memberikan pendampingan dan penyadaran kepada masyarakat sangat dibutuhkan.

Generasi penerus yang ada di desa akan semakin merasa lebih nyaman berada di desa dan memulai usaha pertanian mereka ketimbang beralih ke kota. Sehingga, diharapkan budaya bertani tidak akan dipandang sebelah mata oleh pemuda desa kita. Apalagi, bila RUU Pembangunan Pedesaan segera disahkan oleh DPR RI, maka pembangunan pedesaan bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa dan meningkatkan peran masyarakat desa dalam setiap tahapan pembangunan dengan tetap menjamin terpeliharanya adat istiadat setempat. Amin.

cara membuat npk sendiri

CARA MEMBUAT NPK SENDIRI

Kita ketahui bersama selain pupuk NPK harganya mahal apalagi yang tidak bersubsidi (NPK Mutiara, NPK BASF dan NPK Hydro), juga terkadan NPK bersubsidi kalau sedang kita butuhkan sulit didapatkan dikios-kios. Yah……. namanya barang bersubsidi, kadangkala dijadikan sebagai bahan permainan para pedagang. Walaupun terkadang sangat merugikan petani
 cara menghitung/ mengkombinasi pupuk Urea, SP36 dan KCl sehingga mempunyai kandungan NPK sesuai dengan yang kita inginkan. Pupuk NPK di pasaran mempunyai kandungan berbagai macam, 15:15:15 (NPK Ponska ), 16:16:16 (NPK Mutiara), 20:10:10 (NPK Pelangi) dan lain sebagainya.

Cara membuati:

Kita tentukan dulu kandungan pupuk NPK yang akan kita buat. Untuk lebih mempermudah penjelasan kita contohkan akan membuat pupuk NPK sendiri dengan kandungan 20:15:10.
Hitung kebutuhan pupuk NPK yang akan kita buat. Misalnya kita akan membuat 200 Kg pupuk NPK dengan kandungan 20:15:10.
Kita hitung jumlah masing-masing unsur hara yang kita butuhkan. Unsur N : 20% X 200 = 40 kg. Unsur P : 15% X 200 = 30 Kg. Unsur K : 10% X 200 = 20 Kg.
Kita konfersikan kebutuhan masing-masing unsur hara dengan pupuk tunggal yang telah kita persiapkan (Urea, SP36 dan KCl). Kandungan N dalam urea adalah 54% maka untuk mendapatkan N 40 Kg maka kita butuh Urea (100 : 54) X 40 = 74 Kg Urea. Untuk mendapatkan unsur P 30 Kg kita butuh SP36 (100 : 36) X 30 = 83,3 Kg SP36. Sedangkan kebutuhan unsur K sebesar 20 Kg akan kita perolaeh dari KCl (100 : 45) X 20 = 44,4 Kg.
Oleh karena itu NPK dengan komposisi 20 : 15 : 10 sebanyak 200 Kg setara dengan Urea 74 Kg + SP36 83,3 Kg + KCl 44,4 Kg.
Contoh pembuatan NPK lain :


Untuk membuat Pupuk yang setara dengan 50 Kg NPK Ponska (15 : 15 : 15) maka kita butuh :

pemuda tani

tingkatkan minat pemuda dalam pertanian
di era sakarang ini gairah pemuda dalam bidang pertanian sangat mencemaskan.
apa bila kondisi sepertini berlanjut akan berpengaruh besar pada perekonomian indonesia.
bayangkan lahan2 pertanian di masa depan tidak ada yang mengelola bahkan di perjual belikan ke pihak asing dan di ubah menjadi mall dan ruko.

hal ini sangat lah mencemaskan.bahkan masalah ini tidak hanya terjadi di indonesia akan tetapi di jepang pun mulai mencemaskan kondisi seperti ini.tetapi pepang saat ini sudah mulai menciptakan program program untuk meningkatkan minat dan pengetahun pemuda pada pertanian.
oleh karena itu saya dan berharap pada anda sekalian,mari lah kita bersama sama memikirkan dan mencari solusi tentang masalah ini.